Kamis, 12 Mei 2011

Say'A

Say’a band, sudah tidak asing bukan?buat Violetta-Violetta pecinta musik band di SMANSA
Band ini bergenre pop alternative
Dan  berangotaan lima personil yaitu :
Non dhera (vocal) XII B5
Balkis (bas) XII B5
Dera   (guitar)  XII B5
Aji      (guitar)  XII B6
Herdi  (cajon)  XII B5
kelima personilnya tersebut bersepakat untuk membuat band bernama Say’A yang terbentuk pada tanggal 10 oktober 2010.
nama Say’A tersebut  tersinspirasi dari mereka mengatakan “mengatakan dari awal yang positif”
Band ini awal mula terbentuk hanya dari main-main saja di bentuk sendiri dan sekarang di bina oleh Pa Irsan atau biasa di pangggil di kalangan murid SMANSA pa Icay,Jadwal latihan mereka  setiap hari Jum'at di base camp rumah sang vokalis .

Mereka telah membuat lagu-lagu yang tak kalah dari band-band besar lain
Lagu-lagu mereka berjudul


  • Lonely day
  • Selamat pagi
  • Adoration
  • Berantas H.I.V

Dan lagu mereka yang sedang populer saat ini “Selamat Pagi”

LIRIK 
Selamat Pagi
 Dalam suatu pagi aku bergegas
Untuk melupakan kejenuhan hati
Hilangkan rasa sepi ini kawan
Segera bergegas untuk mencari kemenangan

** berikan senyuman untuk dunia
Jangan tunjukan kesedihan kita
Jabat eratlah tanganku kawan dan
Kita melompat bersama2

Bridge:
Lupakan sejenak lukamu
Untuk lupakan kepedihan
Bukalah matamu kawan
Tataplah dunia

Reff :
Selamat pagi dunia
Kita siap tuk jalani hari
Yang penuh dengan tantangan
Lupakan perpisahan
Diotak simpan kesenangan
Dan mulai bernyanyi kawan

Im just wake up in early morning
Thanks god you give what a wonderful morn

Mereka juga sudah sering mangung sana sini setiap ada  acara-acara pensi dan selain itu juga mereka sudah pernah manggung di luar kota Cianjur lho, yaitu di kota Cirebon di SMAN 7 Cirebon dan Universitas Maranataha,konser di luar kota penonton atau penggemar mereka lebih antusias menyambut mereka .ujar Non Dhera sang Vokalis .
Moto Mereka ialah "Bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik”



Selain itu kami sempat mewawancarai Aji sang gitaris."oh gini ya,buat awal maen gitar emang susah,tapi karena kebiasaaan lama-kelaamaan juga bisa, maen gitar tuh jangan lagi gak mood,jadi kurang penjiwaan nya, terlalu dipaksakan, 
dan buat saya maen gitar bukan untuk menyombongkan diri kepada orang lain tapi buat kepuasan diri,dan satu lagi tetap rendah hati " 




.

MENUJU PRIBADI YANG MENYENANGKAN

 
Oleh :Bu Rita Murniasih

Kepribadian yang menyenangkan berkaitan dengan penampilan seseorang yang di dalamnya mencakup keterampilan  berbicara, baik secara lisan maupun bahasa tubuh. Keterampilan ini merupakan cerminan hati seseorang, jika hatinya penuh penyakit, maka lisannya tentu tidak akan menyenangkan, isi hati seseorang sering tanpa sadar terekspresi melalui bahasa tubuh.
Agar menjadi pribadi yang menyenangkan kita perlu menjadi sosok pribadi yang enak dilihat (segi penampilan) dan enak didengar (perkataan dan penyampaiannya). Pribadi yang menyenangkan adalah pribadi yang dapat menggembirakan orang lain (tanpa mengenal siapapun), wajahnya selalu berseri-seri dan penuh senyum, dan jika tidak bertemu dengan teman, mereka dan saudaranya merindukan kehadirannya.
Kita harus menjadi pribadi yang menyenangkan dalam bergaul, sebab seseorang dengan pribadi yang tidak menyenangkan akan mengalami kegagalan dalam bersosialisasi atau berhubungan dengan lingkungannya. Untuk menjadi pribadi yang menhyenangkan harus banyak berlatih secara terus menerus dalam menghindari prilaku yang buruk dan membiasakan berbuat kebaikan.
Di bawah ini terdapat beberapa cara untuk mencipatakan pribadi yang menyenangkan a.l:
1. Mengucapkan salam
2. Menghindari sikap mengolok-olok dan mengejek orang lain
3. Mengembangkan sikap positif dengan menghapus segala prasangka buruk kepada orang lain dan menghilangkan sifat dendam
4. Pandai memelihara lidah, tidak terlibat dalam menggosip dan tidak usil mencampuri urusan orang lain
5. Karena kuncinya adalah hati, maka penuhi hati dengan niat yang baik semata-mata hidup ini ibadah kepada Allah.

Sedangkan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengubah citra diri yang buruk  menjadi pribadi yang lebih menyenangkan  adalah sbb:
a. Lakukan introspeksi diri. Orang yang tidak mengenal diri akan sulit memperbaiki diri. Oleh karena itu lihatlah diri kita dengan jujur agar kita dapat mengenali kelebihan dan kelemahan diri dengan baik.
b. Catat kelemahan diri. 'Tak ada gading yang tak retak', oleh karena itu buatlah daftar kelemahan diri bila perlu mintalah pendapat dari orang lain.
c. Buatlah target citra baru. Mulailah membentuk citra baru (positif/baik) dari hal yang kita anggap paling penting dan realistis.
d. Tanamkan motivasi. Kita perlu menyemangati diri untuk  prilaku atau citra diri baru yang kita inginkan. Segera tanamkan niat dalam hati dan tanamkan motivasi yang kuat untuk mengubah citra diri.
e. Paksakan diri untuk berbuat. Paksakan diri kita untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan, suatu saat kita akan terkejut saat mendapati diri selalu bisa bersikap menyenangkan meskipun dalam keadaan sulit.
f. Jangan malu mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan merupakan cara yang paling efektif untuk menghilangkan sikap sombong, merasa benar dan ingin dimaklumi sebagai konpensasi untuk menutupi kelemahan diri, pengakuan kesalahan sebagai cambuk untuk berbuat lebih baik di lain waktu, bukan pengakuan yang berujung pada sikap pasrah dan menyerah pada kelemahan diri.
g. Jangan vonis diri. Janganlah pernah memvonis diri meski berulang kali terjebak pada kesalahan, teruslah berusaha dan berusaha. Kita memiliki kesempatan dan harapan untuk mengubah diri mejadi pribadi yang senantiasa menyenangkan selama hayat di kandung badan. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Azzumar ayat 53: “Janganlah berputus dari rahmat Allah…”

Paskibra SMANSA Cianjur

SIAP... GERAK...!! 
Ya, siapa lagi kalau bukan PASKIBRA!! 
Ekskul yang satu ini memang ekskul yang setiap hari senin kita lihat saat upacara bendera, atau lebih tepatnya saat pengibaran berlangsung.
 Ekskul ini berdiri pada tahun 1993 oleh kang Ari M Ruslan.
 Dan untuk masa bakti 2010/2011, ketuanya adalah Randy Irmayanto dari kelas XIB3.
 Latihan ekskul ini diadakan setiap hari kamis dan sabtu.
 Untuk tempat mereka bernaung, mereka mempunyai sekretariat yang berada di belakang ruang OSIS di sebelah aula.
 Kegiatan yang lagi mereka persiapkan adalah pengibaran pertama 2011 dan GEMPAS. Oke, semoga sukses!



SINOPSIS NOVEL BY SITA KARINA

Selasa, 10 Mei 2011

SERUNYA DUNIA JURNALISTIK

Menjadi Pemburu Berita? Why Not!!!!


Bekerja di dunia jurnalistik ternyata tidak segampang seperti yang saya kira sebelumnya, lebih-lebih menjadi seorang wartawan baik di media cetak maupun elektronik. Selain kudu paham tentang dunia kejurnalistikan, mulai dari apa itu berita, bagaimana teknik melakukan wawancara yang baik sampai tentang bagaimana menyusun berita dan mengeditnya., kita juga mesti memiliki banyak koneksi atau relasi yang akan memberi informasi ketika ada suatu peristiwa di suatu daerah, sehingga memudahkan kita dalam mencari berita. Tanpa punya itu semua, akan susah menjadi seorang wartawan (ini menurut saya lho ya).. Dan yang tak kalah pentingnya, kita mesti paham, atau paling tidak tahu tentang kode etik jurnalistik. Ini perlu karena duni jurnalistik rentan dengan hukum.

Mengapa tiba-tiba saya berbicara tentang dunia jurnalistik, khususnya dunia kewartawanan? Usut punya usut ternyata si penulis tengah belajar menggeluti dunia orang-orang pemburu berita (News Hunter) ini. Dunia baru yang seru, menarik dan terkadang buat pribadi menjadi kelabakan atau frustasi. Lho kelabakan, gimana maksudnya? Iya, klo sudah mutar-muter kesana kemari dan ternyata gak dapet-dapet berita, sedang media sedang dikejar deadline, ya paling-paling hanya dapet imbalan berupa hujan omelan dari pemimpin redaksi, he..he…tapi karena baru magang gak sampai begitu kok. Para pengurus dan wartawan senior alhamdulillah baik-baik, mereka membimbing kami dengan sabar.
Mesti baru tiga hari menjadi wartawan “amatir”, perasan lelah dan putus asa tak jarang menyelimuti hati dan pikiran kami. Proses meliput berita, mengumpulkan data, menyusun berita sampai melakukan pengeditan yang bagi kami (yang lagi belajar menggeluti dunia kewartawanan) butuh waktu berjam-jam lamanya.dan itu meski kami jalani setiap hari. Termasuk saat orang-orang tengah asyik bercanda dengan keluarga di hari libur. Tak ada hari libur bagi seorang wartawan. “hari libur” kami adalah setelah memperoleh berita dan selesai menyusunnya.
Hari pertama masuk, kami berlima (tiga mahasiswa UMS, dan dua mahasiswi UNS) langsung melakukan pemburuan berita (New Hunting). Setelah mendapatkan pengarahan dari pak won dan pak Achsan (bagian SDM) serta memperoleh surat izin meliput dari pihak media, kami pun mulai beraksi turun kejalananan mencari berita yang pantas tuk diliput.
Setalah berputar-putar kurang lebih satu jam, dan belum juga menemukan berita, kami putuskan tuk melakuan penyegaran hati dan pikiran dengan memenuhi panggilan ilahi. Karena waktu itu pas hari jum’at, kami melaksanakan sholat jum’at terlebih dahulu di masjid belakang Solo Grand Mall (SGM). Setelah selesai, aksi pemburuan dilanjutkan. Masih di sekitar Solo. Melihat ada yang menarik disepanjang jalan Slamet Riyadi, terbersit dalam benak kami untuk mengangkat berita tentang apa yang kami lihat di sepanjang jalan. Apa gerangan? Saudara tahu? Yup, para pedagang bendera dan umbul-umbul jelang hari kemerdekaan. Itulah tema yang akan saya angkat dihari pertama peliputan ini.
Sebelum peliputan dimulai, satu hal yang mesti dilakukan oleh seorang wartawan, lebih-lebih wartawan pemula. Menyusun beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada nara sumber mungkin salah satu langkah yang efektif untuk sukses wawancara. Hal ini penting karena selain akan memudahkan kita dalam proses wawancara, juga akan membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan peliputan. Rumus utama yang harus digunakan dalam wawancara, adalah 4 W+ 1H (What, Where, Why, When dan How). Ini adalah rumus-rumus pasti dalam setiap melakukan wawancara, dibutuhkan data-data yang akurat dan terpercaya. Lebih-lebih tentang waktu, tempat dan nama narasumber. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan narasumber menjawab dengan jawaban singkat yes/ no. Satu hal yang tak kalah penting saat melakukan wawancara, lebih-lebih pada para orang terkenal, adalah pengutipan statement atau opini dari nara sumber. Yang namanya kutipan, maka harus ditulis sebagaimana ucapan narasumber. Kita tidak boleh mengubahnya. Mengapa perlu ada kutipan? Hal ini perlu, sebagai penguat berita kita saat menuliskan opini narasumber yang kita tulis dengan bahasa kita sendiri. Maka dari itu, dibutuhkan kecepatan menulis agar tidak kehilangan satu katapun dari ucapan sang narasumber. Susah? Tenang aja, kita juga boleh kok menggunakan alat bantu, yaitu berupa perekam suara. Sehingga kita lebih fokus terhadap pertanyaan-pertanyaan yang akan kita ajukan. Sayangnya, itulah yang menjadi kendala saya saat ini. Belum menemukan alat perekam yang cocok dalam segala kondisi, baik dalam situasi yang ramai Maupun tenang. Karena klo menggunakan alat perekam yang biasa-biasa saja, tidak dilengkapi semacam corong yang berfungsi memusatkan suara narasumber, sehingga yang terdengar hanya suara si narasumber. Karena klo tidak demikian, suara-suara misterius akan ikutan masuk, mengambil bagian. Klo sudah begitu, yang terdengar malah suara keramaian di sekitanya, mulai dari suara musik, kendaraan bermotor sampai suara angin pun berbondong-bondong masuk. Hasilnya bukannya suara sang narasumber yang terdengar jelas, tapi malah suara radio rusak yang jelas gak merdu. Ada yang bisa kasih solusi? Mungkin dengan meminjamkan alat perekam yang baik. He..he…
Yup, itulah cerita kecil sang penulis dalam pembelajarannya menjadi seorang wartawan di sebuah media cetak. Do’anya sahabat, agar pembelajaran selama 1 bulan ini dapat dimanfaatkan penulis dengan sebaik-baiknya dan tentunya memperoleh Ridho dari Allah Tabarok wa Ta’aa. Sehingga semuanya gak berada dalam kesia-siaan. Amin…..

TIPS MASUK DUNIA JURNALISTIK

Banyak pertanyaan seputar bagaimana memasuki dunia jurnalistik ketika sebuah lowongan dipasang. Bagaimana caranya ? Mengapa saya gagal ? Saya baru lulus bisakah masuk ke dunia jurnalistik. Lalu mau melamar bagaimana caranya ?
Pertanyaan serupa pernah muncul dalam benak saya sebelum memasuki dunia jurnalistik.
Salah satu tip untuk memasuki dunia jurnalistik adalah kesiapan dari dalam diri kita ? Apakah kita benar senang melihat bagaimana kesibukan para wartawan, presenter televisi atau radio dan berbagai tokoh jurnalistik berbicara soal media ? Jika ya, maka teruskan pada tahap berikutnya.
Mengapa minat menggebu ini penting ? Karena dengan modal inilah semua kesulitan bisa diselesaikan. Minat yang tinggi dinggal digabung dengan skills, misalnya membuat cv dan wawancara.
Jika minat sudah ada, maka mulailah bertindak menuju dunia jurnalistik dengan banyak menulis, banyak membuat analisa dan membuat opini di media massa di kota Anda. Identifikasi minat Anda. Bila bermimat di dunia sastra, mulailah dengan menulis puisi, prosa atau cerpen. Mulailah sekarang juga apalagi bagi yang akan lulus. Tulisan Anda di sebuah media daerah atau bahkan media nasional akan memperkuat bobot Anda dibandingkan dengan rekan lainnya ketika sama-sama mengajukan lamaran ke sebuah perusahaan.
Jika tidak bisa dimuat, saran Mochtar Lubis, buatlah tulisan setiap hari – sekali lagi setiap hari – di buku harian Anda. Membiasakan memberi komentar dan deskripsi akan memberikan kekuatan dan modal penting dalam liputan di masa datang. Saran Mochtar Lubis – tokoh sastra ini – sangatlah berarti karena begitu Anda memang tuts komputer atau pena, kadang-kadang Anda tidak berani mengungkapkan perasaan, opini atau argumentasi. Anda menjadi pemalu.
Nah bagaimana Anda bisa pemalu menulis komentar tentang peristiwa di sekitar Anda mulai dari kasus korupsi, banjur, got mampet, kemarau panjang dan angkot yang tidak disiplin, kalau bisa berbicara dan berdebat dengan rekan Anda tentang suatu masalah yang lagi hot. Kebiasaan menulis buku harian – tidak selalu tentang romantisme Anda – mengenai topik sosial, nasional dan internasional akan membuat Anda terbiasa dan terbuka dalam mengajuka pendapat. Anda juga bisa terbiasa menuliskan secara runtut dan logis.
Bila sudah selesai, kaji dan baca kembali. Siapa tahu memang dari situ kelihatan bakat Anda dalam penulisan. Tidak selalu tentu tulisan pertama akan menjadi karya yang terpuji, tetapi Anda telah mengawali langkah untuk memasuki karir di dunia jurnalistik.
Sekali lagi mulailah menulis. Tulis apa saja, beri komentar apa saja. Lalu perlahan-lahan buatlah ulasan terhadap peristiwa yang menarik minat Anda. Keluarkanlah seluruh pengetahuan dan daya analisa Anda, niscaya ini akan menuntun ke dunia lebih luas dalam tahap awal dunia jurnalistik.
Jangan menyerah jika selama satu hari, Anda tidak menulis apapun karena merasa buntu pikiran. Saat kesulitan seperti itulah yang menentukan apakah Anda menyerah atau terus maju.

Fotografi




 

Design By:
SkinCorner