Kamis, 12 Mei 2011

MENUJU PRIBADI YANG MENYENANGKAN

 
Oleh :Bu Rita Murniasih

Kepribadian yang menyenangkan berkaitan dengan penampilan seseorang yang di dalamnya mencakup keterampilan  berbicara, baik secara lisan maupun bahasa tubuh. Keterampilan ini merupakan cerminan hati seseorang, jika hatinya penuh penyakit, maka lisannya tentu tidak akan menyenangkan, isi hati seseorang sering tanpa sadar terekspresi melalui bahasa tubuh.
Agar menjadi pribadi yang menyenangkan kita perlu menjadi sosok pribadi yang enak dilihat (segi penampilan) dan enak didengar (perkataan dan penyampaiannya). Pribadi yang menyenangkan adalah pribadi yang dapat menggembirakan orang lain (tanpa mengenal siapapun), wajahnya selalu berseri-seri dan penuh senyum, dan jika tidak bertemu dengan teman, mereka dan saudaranya merindukan kehadirannya.
Kita harus menjadi pribadi yang menyenangkan dalam bergaul, sebab seseorang dengan pribadi yang tidak menyenangkan akan mengalami kegagalan dalam bersosialisasi atau berhubungan dengan lingkungannya. Untuk menjadi pribadi yang menhyenangkan harus banyak berlatih secara terus menerus dalam menghindari prilaku yang buruk dan membiasakan berbuat kebaikan.
Di bawah ini terdapat beberapa cara untuk mencipatakan pribadi yang menyenangkan a.l:
1. Mengucapkan salam
2. Menghindari sikap mengolok-olok dan mengejek orang lain
3. Mengembangkan sikap positif dengan menghapus segala prasangka buruk kepada orang lain dan menghilangkan sifat dendam
4. Pandai memelihara lidah, tidak terlibat dalam menggosip dan tidak usil mencampuri urusan orang lain
5. Karena kuncinya adalah hati, maka penuhi hati dengan niat yang baik semata-mata hidup ini ibadah kepada Allah.

Sedangkan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengubah citra diri yang buruk  menjadi pribadi yang lebih menyenangkan  adalah sbb:
a. Lakukan introspeksi diri. Orang yang tidak mengenal diri akan sulit memperbaiki diri. Oleh karena itu lihatlah diri kita dengan jujur agar kita dapat mengenali kelebihan dan kelemahan diri dengan baik.
b. Catat kelemahan diri. 'Tak ada gading yang tak retak', oleh karena itu buatlah daftar kelemahan diri bila perlu mintalah pendapat dari orang lain.
c. Buatlah target citra baru. Mulailah membentuk citra baru (positif/baik) dari hal yang kita anggap paling penting dan realistis.
d. Tanamkan motivasi. Kita perlu menyemangati diri untuk  prilaku atau citra diri baru yang kita inginkan. Segera tanamkan niat dalam hati dan tanamkan motivasi yang kuat untuk mengubah citra diri.
e. Paksakan diri untuk berbuat. Paksakan diri kita untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan, suatu saat kita akan terkejut saat mendapati diri selalu bisa bersikap menyenangkan meskipun dalam keadaan sulit.
f. Jangan malu mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan merupakan cara yang paling efektif untuk menghilangkan sikap sombong, merasa benar dan ingin dimaklumi sebagai konpensasi untuk menutupi kelemahan diri, pengakuan kesalahan sebagai cambuk untuk berbuat lebih baik di lain waktu, bukan pengakuan yang berujung pada sikap pasrah dan menyerah pada kelemahan diri.
g. Jangan vonis diri. Janganlah pernah memvonis diri meski berulang kali terjebak pada kesalahan, teruslah berusaha dan berusaha. Kita memiliki kesempatan dan harapan untuk mengubah diri mejadi pribadi yang senantiasa menyenangkan selama hayat di kandung badan. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Azzumar ayat 53: “Janganlah berputus dari rahmat Allah…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Design By:
SkinCorner